Soko Berita

Prabowo Luncurkan Bantuan Pendidikan Rp3 Juta/Semester untuk Guru Belum S1 atau D4

Presiden Prabowo meluncurkan bantuan pendidikan Rp3 juta/semester bagi guru belum S1 atau D4. Simak skema lengkap dan cara kerjanya dalam Program PHTC ini.

By Ratu Putri Ayu  | Sokoguru.Id
05 Mei 2025

Dulu hanya lulusan D3, kini bisa lanjut S1 berkat bantuan Prabowo. Demi guru yang lebih unggul, demi UMKM yang lebih kuat. Saatnya guru naik kelas, UMKM pun ikut tumbuh! Foto: ult-bbgpjatim.id

SOKOGURU - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi merilis program bantuan pendidikan senilai Rp3 juta per semester khusus bagi guru yang belum menempuh pendidikan hingga jenjang Sarjana (S1) atau Diploma 4 (D4).

Langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas tenaga pendidik di Indonesia, terutama bagi guru-guru yang masih kekurangan kualifikasi akademik formal.

Dukungan Pendidikan untuk Guru yang Belum Sarjana

Program bantuan pendidikan dari pemerintah ini ditujukan untuk mendorong para guru agar dapat menyelesaikan pendidikan tinggi. 

Melalui skema bantuan senilai Rp3 juta per semester, diharapkan para guru bisa meningkatkan kualifikasi akademik mereka secara bertahap tanpa terganggu dari tugas mengajar sehari-hari.

Presiden Prabowo menilai bahwa peningkatan kualitas guru sangat penting untuk memperbaiki sistem pendidikan secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, pemberian bantuan ini dinilai strategis dalam menciptakan tenaga pengajar yang kompeten dan profesional.

12 Ribu Guru Jadi Penerima Manfaat

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyatakan bahwa program ini diperkirakan akan menjangkau sekitar 12.000 guru dari seluruh penjuru Indonesia. 

Jumlah ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menargetkan pemerataan kualitas pendidikan melalui penguatan sumber daya manusia di sektor pendidikan.

“Sekitar 12.000 guru di seluruh Indonesia diproyeksikan akan menerima manfaat dari program ini,” ungkap Abdul Mu’ti.

Tiga Skema Bantuan Pendidikan untuk Guru

Penyaluran bantuan ini dibagi ke dalam tiga skema utama, yang disesuaikan dengan kondisi pendidikan terakhir dari para guru. 

Skema pertama ditujukan kepada guru yang sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang Diploma 2 (D2) atau Diploma 3 (D3). 

Mereka dapat melanjutkan studi ke S1 atau D4 melalui skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang memungkinkan pengalaman kerja diakui sebagai bagian dari kredit akademik.

Dengan demikian, pengalaman mereka tetap memiliki nilai akademis dan mempercepat proses penyelesaian studi tanpa mengulang dari awal.

Mekanisme Pengakuan Ijazah untuk Guru Non-linier

Skema kedua menyasar guru yang sebenarnya sudah memiliki ijazah D4 atau S1, namun ijazah tersebut tidak linier dengan bidang mata pelajaran yang mereka ajarkan. 

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menggandeng Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk melakukan mekanisme pengakuan ijazah agar lebih sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Hal ini dilakukan demi memastikan pengakuan akademik para guru dapat selaras dengan profesi mereka di lapangan.

Bantuan Kuliah Penuh untuk Guru Tanpa Pendidikan Tinggi

Sementara itu, skema ketiga diperuntukkan bagi guru yang belum pernah mengenyam pendidikan tinggi sama sekali. 

Pemerintah menyediakan bantuan biaya kuliah secara penuh, dimulai dari semester pertama hingga lulus. 

Program ini juga akan menyesuaikan jadwal perkuliahan dengan jam kerja para guru agar tidak mengganggu tugas mereka di sekolah.

Pemerintah berharap bantuan ini dapat mendorong para guru untuk tetap semangat mengejar pendidikan tinggi meskipun sudah aktif mengajar.

Guru Tetap Bisa Mengajar Selama Studi

Abdul Mu’ti memastikan bahwa seluruh guru yang mengikuti program bantuan pendidikan ini tetap dapat menjalankan kewajiban mengajarnya selama proses perkuliahan berlangsung. 

Artinya, sistem perkuliahan dirancang fleksibel agar tidak mengganggu aktivitas profesional para guru.

“Guru tetap dapat menjalankan tugas mengajarnya selama masa studi berlangsung,” tegas Abdul Mu’ti.

Program Ini Masuk Prioritas Nasional Prabowo

Program bantuan pendidikan ini merupakan bagian dari agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan nasional yang dikenal dengan nama Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). 

PHTC bertujuan menghasilkan percepatan perbaikan mutu pendidikan melalui berbagai intervensi strategis.

Pemerintah menargetkan perubahan nyata dalam sistem pendidikan dalam waktu cepat namun terarah.

Isi Utama Program PHTC: Revitalisasi Sekolah dan Bantuan untuk Guru

Beberapa poin penting dari PHTC antara lain adalah revitalisasi 10.440 sekolah yang akan dilakukan secara bertahap, pemberian bantuan langsung tunai senilai Rp300 ribu per bulan untuk guru honorer, serta digitalisasi pendidikan melalui kelas pintar berbasis teknologi.

Dengan berbagai program tersebut, pemerintah berusaha membangun sistem pendidikan yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Fokus Pemerintah: Kualitas dan Kesejahteraan Guru

Melalui program ini, pemerintah berharap dapat mengangkat kualitas pendidikan nasional dengan meningkatkan kapasitas para guru. 

Selain aspek akademik, kesejahteraan guru juga menjadi perhatian utama agar proses belajar-mengajar berjalan lebih optimal.

Guru sebagai ujung tombak pendidikan perlu mendapatkan perhatian khusus, baik dari sisi kompetensi maupun kesejahteraan.

Pendidikan Guru Sebagai Kunci Reformasi Sistem Pendidikan

Dengan menjadikan pendidikan guru sebagai prioritas, Prabowo menunjukkan bahwa reformasi sistem pendidikan dimulai dari pembenahan kualitas pendidik. 

Tanpa guru yang kompeten, upaya perbaikan kurikulum atau digitalisasi hanya akan menjadi upaya yang tidak utuh.

Investasi pada pendidikan guru merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.

Langkah Nyata Mendorong Akses Pendidikan Lebih Luas

Program ini bukan hanya soal bantuan dana, tetapi mencerminkan tekad pemerintah membuka akses pendidikan tinggi yang lebih luas, terutama bagi tenaga pengajar yang selama ini tertinggal secara akademik. 

Pemerataan akses ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan pendidikan yang merata dan adil.

Sudah Saatnya Guru Didukung Sepenuhnya

Melalui program bantuan dana pendidikan ini, Prabowo Subianto ingin menunjukkan bahwa guru perlu mendapat dukungan konkret untuk meningkatkan kompetensi. 

Jika Anda seorang guru yang belum S1 atau D4, sudah saatnya memanfaatkan peluang ini.

Apakah menurut Anda bantuan ini cukup untuk menjawab tantangan pendidikan Indonesia saat ini? (*)